Sabtu, 09 November 2013

TATA CARA MENGERJAKAN SHOLAT SUNNAH


Dari Thalhah bin ‘Ubaidillah, bahwasanya ada seorang Arab gunung yang rambutnya acak-acakan datang kepada Rasulullah SAW, lalu berkata, “Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku, shalat apa yang difardlukan oleh Allah kepadaku ?”. Jawab Rasulullah SAW, “Shalat lima waktu, kecuali kalau engkau mau shalat sunnah”. [HSR. Bukhari juz 2, hal. 225]

Keterangan :
Selain shalat yang lima waktu [Shubuh, Dhuhur, 'Ashar, Maghrib dan 'Isyak], ada shalat sunnah/tathawwu' yang juga perlu dikerjakan.

Sebaiknya dikerjakan di rumah
Nabi SAW bersabda :
Shalatlah wahai manusia di rumah-rumah kalian, karena sebaik-baik shalat itu ialah shalat seseorang di rumahnya, kecuali shalat fardlu. [HSR. Bukhari juz 1, hal. 178]

Boleh dikerjakan dengan berdiri, duduk maupun berbaring :
Dari 'Imron bin Hushain, Nabi SAW bersabda :
Jika (orang) shalat dengan berdiri, itu adalah yang paling baik/sempurna dan barangsiapa yang shalat dengan duduk, maka baginya setengah dari pahala yang berdiri, dan barangsiapa shalat dengan tiduran maka baginya setengah dari pahala yang duduk". [HSR. Bukhari juz 2, hal. 40]

Keterangan :
Shalat-shalat yang dimaksud dalam hadits ini adalah Shalat Sunnah, bukan shalat wajib,karena shalat wajib tidak boleh dikerjakan dengan duduk atau berbaring/tiduran kecuali ada sebab/’udzur yang dibenarkan oleh agama.

Sabda Nabi SAW :
Shalatlah dengan berdiri, jika tidak dapat maka shalatlah dengan duduk dan kalau tidak dapat, maka shalatlah dengan berbaring. [HR. Bukhari juz 2, hal. 41]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar