Shalat-shalat
sunnah menurut tuntunan Rasulullah SAW (Bagian 6)
F. Shalat sunnah Istisqa'
Shalat sunnah istisqa' ialah shalat sunnah yang dikerjakan untuk
memohon hujan dikala lama tidak turun hujan. Cara pelaksanaan dan bilangan
raka'atnya :
Cara pelaksanaannya ada dua macam :
a. Bersama-sama ke tanah lapang, berpakaian sederhana dan dengan merendahkan
diri serta penuh rasa harap kepada Allah SWT. Kemudian diadakan khutbah dan
berdoa dengan mengangkat tangan tinggi-tinggi. Lalu berpaling menghadap Qiblat
dengan tetap berdoa. Setelah itu shalat dua raka'at dengan suara nyaring
(jahr).
b. Bila dilakukan pada hari Jum'ah, maka cukup dengan berdoa
ketika khutbah Jum'ah, yaitu : "Ya Allah berilah kami hujan".
X 3. Atau dengan lafadh :
"Ya
Allah berilah kami hujan". X 3.
Dalil-dalil
pelaksanaannya :
Dari
'Aisyah RA, ia berkata : Orang-orang telah datang mengadu pada Rasulullah SAW
tentang tidak adanya hujan. Maka Rasulullah SAW memerintahkan agar diadakan
mimbar, lalu mereka menyediakannya di tanah lapang tempat shalat. Dan
Rasulullah SAW menentukan satu hari untuk manusia berkumpul di tempat itu.
‘Aisyah melanjutkan ceritanya : Maka pada hari yang ditentukan, Rasulullah SAW
keluar pada waktu matahari terbit; kemudian beliau berdiri di mimbar, lalu
bertakbir dan memuji Allah 'Azza wa Jalla. Setelah itu beliau bersabda,
"Sesungguhnya kalian mengadu kekeringan dan kelambatan hujan daripada
waktu yang biasa, sedang Allah 'Azza wa Jalla telah memerintahkan agar kalian
memohon kepada-Nya dan Dia menjanjikan akan memperkenankan permohonan kalian".
Kemudian beliau berdoa, "Al-hamdu lillaahi Robbil 'aalamiin ....
dst".
(Segala
puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Raja di
hari pembalasan. Tidak ada Tuhan yang layak disembah melainkan Allah. Dia
berbuat apa yang dikehendaki-Nya. Ya Tuhan, Engkaulah Allah yang tidak ada
Tuhan melainkan Engkau, Yang Maha Kaya dan kamilah yang sangat membutuhkan(Mu),
turunkanlah atas kami hujan dan jadikanlah apa yang Engkau turunkan untuk kami
kekuatan dan bekal hingga satu masa). Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya
dan tetap demikian itu sehingga kelihatan putih kedua ketiaknya. Setelah itu
beliau berpaling membelakangi orang ramai dan membalikkan atau memindahkan
selendangnya, lalu beliau tetap mengangkat kedua tangannya, kemudian beliau
menghadap kepada khalayak ramai, lalu beliau turun dari mimbar dan shalat dua
raka'at". [HR. Abu Dawud juz 1, hal. 304].
Dari
Anas bin Malik, bahwasanya ada seorang laki-laki masuk ke masjid pada hari
Jum'at dari pintu arah Darul Qadla’, ketika itu Rasulullah SAW sedang
berkhutbah. Lalu ia menghadap Rasulullah SAW sambil berdiri dan berkata,
"Ya Rasulullah, telah binasa hewan-hewan dan terputus perjalanan.
Mohonkanlah agar Allah memberi hujan kepada kami". Anas berkata : Maka
Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya dan berdoa, "Alloohumma
aghitsnaa, Alloohumma aghitsnaa, Aloohumma aghitsnaa". (Ya Allah,
berilah kami hujan. X 3 ) [HR. Muslim juz 2, hal. 612]
Dari
Anas bin Malik, ia menceritakan : Pada suatu hari Jum’at ada seorang laki-laki
masuk ke masjid dari pintu yang berhadapan dengan mimbar ketika Rasulullah SAW
sedang berkhutbah. Orang itu berdiri di hadapan Rasulullah SAW dan berkata, “Ya
Rasulullah, hewan-hewan ternak telah binasa dan jalan-jalan terputus, karena
itu mohonlah kepada Allah agar Dia menurunkan hujan untuk kita”. Anas berkata :
Rasulullah SAW lalu mengangkat dua tangan beliau dan berdoa, “Alloohummasqinaa,
Alloohummasqinaa, Alloohummasqinaa, (Ya Allah, turunkanlah hujan kepada
kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan
kepada kami)”. Anas berkata : Demi Allah, (sebelumnya) kami tidak melihat
sedikitpun awan di langit maupun gumpalan mendung, tidak ada dari (balik)
sebuah rumahpun antara kami dan bukit Sala’. Anas berkata : Tetapi tiba-tiba
kami lihat awan naik dari belakang bukit seperti
perisai,
setelah berada di tengah langit, awan itu terus menyebar dan kemudian hujan pun
turun. Anas berkata : Demi Allah, kami tidak dapat melihat matahari selama enam
hari. Kemudian pada hari Jum’at berikutnya pada waktu Rasulullah SAW sedang
berdiri berkhutbah ada seorang laki-laki datang dari pintu itu juga menghadap
kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Ya Rasulullah, telah binasa harta benda dan
telah putus jalanjalan, karena itu berdoalah kepada Allah agar Dia menghentikan
hujan”. Anas berkata : Rasulullah SAW lalu mengangkat kedua tangan beliau, kemudian
berdoa, “Ya Allah, turunkanlah (hujan ini) di sekitar kami dan janganlah di
atas kami. Ya Allah, turunkanlah di bukit-bukit, di gunung-gunung, di
belukar-belukar, di lembah-lembah dan tempat-tempat pepohonan”. Anas berkata :
Kemudian hujan pun berhenti, dan kami dapat keluar berjalan di bawah sinar
matahari. Syarik berkata : Aku bertanya kepada Anas, “Apakah laki-laki itu
orang yang dulu juga ?”. Jawab Anas, “Aku tidak tahu”.
[HR. Bukhari juz 2, hal. 16]
(Bersambung ke Bagian 7)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar