Sabtu, 09 November 2013

SHALAT SUNNAH DLUHA


Shalat-shalat sunnah menurut tuntunan Rasulullah SAW (Bagian 7)
G. Shalat sunnah Dluha
Shalat sunnah Dluha ialah : Isthilah yang diberikan untuk shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu Dluha.

Bilangan raka'at dan cara pelaksanaannya :
- Dua raka'at hingga delapan raka'at (dua raka'at lalu salam, dua raka'at lalu salam dan seterusnya)
- Dengan suara sirr (suara lembut).

Dalil-dalil pelaksanaan :
Telah berkata Abu Hurairah, “Kekasih saya (Nabi Muhammad SAW) telah berwashiyat kepada saya dengan tiga perkara yaitu : 1. Puasa tiga hari tiap-tiap bulan. 2. Shalat Dluha dua raka'at, dan 3. Shalat witir sebelum tidur”. [HSR. Bukhari juz 2, hal. 247]

Dari Mu’adzah bahwasanya ia bertanya kepada ‘Aisyah RA, “Berapa raka’at Rasulullah SAW shalat dluha ?”. Jawab Aisyah, “Empat raka'at dan kadang-kadang beliau menambah dengan beberapa yang beliau kehendaki”. [HSR. Muslim juz 1, hal. 497]

Dari ‘Abdur Rahman bin Abu Laila, ia berkata : Tidak ada seseorang yang mengkhabarkan kepadaku bahwa ia melihat Nabi SAW shalat Dluha kecuali Ummu Hani’. Sesungguhnya ia berkata, “Bahwasanya Nabi SAW masuk ke rumahnya pada waktu Fathu Makkah, kemudian beliau shalat Dluha delapan raka'at, saya tidak pernah melihat beliau shalat yang lebih ringan dari pada itu, namun beliau tetap menyempurnakan ruku’ dan sujudnya”. [HR. Muslim juz 1, hal. 497]

Dari Abu Dzarr, dari Nabi SAW, bahwasanya beliau bersabda, “Setiap pagi, tiap-tiap ruas sendi seseorang diantara kalian ada sadaqahnya. Maka setiap tasbih itu sadaqah, setiap tahmid itu sadaqah, setiap tahlil itu sadaqah dan setiap takbir itu sadaqah, amar ma’ruf itu sadaqah, nahi munkar itu sadaqah, dan mencukupi yang demikian itu dengan shalat Dluha dua rekaat”. [HR. Muslim juz 1, hal. 498]

Dari Buraidah, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Dalam diri manusia itu ada 360 persendian, yang ia harus bersadaqah untuk tiap-tiap persendian itu”. Para shahabat bertanya, “Lalu siapa orang yang mampu mengerjakan yang demikian itu, ya Rasulullah ?”. Beliau bersabda, “Engkau menanam dahak yang berada di masjid (itu merupakan sadaqah), atau engkau menyingkirkan gangguan yang ada di jalan (itu merupakan sadaqah), jika kamu tidak mampu, maka mengerjakan shalat Dluha dua rekaat itu mencukupi bagimu”. [HR. Ahmad juz 9, hal. 20, no. 23059]

Dari Anas bin Malik, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang shalat Dluha dua belas rekaat, Allah akan membangunkan untuknya istana emas di surga”. [HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 439, dla’if karena dalam sanadnya ada perawi bernama Musa bin Anas, ia majhul]

Keterangan :
Hadits yang menerangkan shalat Dluha 12 rekaat ini dla’if, maka tidak bisa diamalkan.

(Bersambung ke Bagian 8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar