Shalat-shalat
sunnah menurut tuntunan Rasulullah SAW (Bagian 7)
G.
Shalat sunnah Dluha
Shalat
sunnah Dluha ialah : Isthilah yang diberikan untuk shalat sunnah yang
dikerjakan pada waktu Dluha.
Bilangan
raka'at dan cara pelaksanaannya :
-
Dua raka'at hingga delapan raka'at (dua raka'at lalu salam, dua raka'at lalu
salam dan seterusnya)
-
Dengan suara sirr (suara lembut).
Dalil-dalil
pelaksanaan :
Telah
berkata Abu Hurairah, “Kekasih saya (Nabi Muhammad SAW) telah berwashiyat
kepada saya dengan tiga perkara yaitu : 1. Puasa tiga hari tiap-tiap bulan. 2.
Shalat Dluha dua raka'at, dan 3. Shalat witir sebelum tidur”. [HSR.
Bukhari juz 2, hal. 247]
Dari
Mu’adzah bahwasanya ia bertanya kepada ‘Aisyah RA, “Berapa raka’at Rasulullah
SAW shalat dluha ?”. Jawab Aisyah, “Empat raka'at dan kadang-kadang beliau
menambah dengan beberapa yang beliau kehendaki”.
[HSR. Muslim juz 1, hal. 497]
Dari
‘Abdur Rahman bin Abu Laila, ia berkata : Tidak ada seseorang yang mengkhabarkan
kepadaku bahwa ia melihat Nabi SAW shalat Dluha kecuali Ummu Hani’.
Sesungguhnya ia berkata, “Bahwasanya Nabi SAW masuk ke rumahnya pada waktu
Fathu Makkah, kemudian beliau shalat Dluha delapan raka'at, saya tidak pernah
melihat beliau shalat yang lebih ringan dari pada itu, namun beliau tetap
menyempurnakan ruku’ dan sujudnya”. [HR. Muslim juz 1,
hal. 497]
Dari
Abu Dzarr, dari Nabi SAW, bahwasanya beliau bersabda, “Setiap pagi, tiap-tiap
ruas sendi seseorang diantara kalian ada sadaqahnya. Maka setiap tasbih itu
sadaqah, setiap tahmid itu sadaqah, setiap tahlil itu sadaqah dan setiap takbir
itu sadaqah, amar ma’ruf itu sadaqah, nahi munkar itu sadaqah, dan mencukupi
yang demikian itu dengan shalat Dluha dua rekaat”.
[HR. Muslim juz 1, hal. 498]
Dari
Buraidah, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Dalam diri
manusia itu ada 360 persendian, yang ia harus bersadaqah untuk tiap-tiap
persendian itu”. Para shahabat bertanya, “Lalu siapa orang yang mampu
mengerjakan yang demikian itu, ya Rasulullah ?”. Beliau bersabda, “Engkau
menanam dahak yang berada di masjid (itu merupakan sadaqah), atau engkau
menyingkirkan gangguan yang ada di jalan (itu merupakan sadaqah), jika kamu
tidak mampu, maka mengerjakan shalat Dluha dua rekaat itu mencukupi bagimu”.
[HR. Ahmad juz 9, hal. 20, no. 23059]
Dari
Anas bin Malik, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang shalat Dluha dua belas rekaat, Allah akan membangunkan
untuknya istana emas di surga”. [HR. Ibnu Majah juz
1, hal. 439, dla’if karena dalam sanadnya ada perawi bernama Musa bin Anas, ia majhul]
Keterangan
:
Hadits
yang menerangkan shalat Dluha 12 rekaat ini dla’if, maka tidak bisa diamalkan.
(Bersambung ke Bagian 8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar