Shalat-shalat
sunnah menurut tuntunan Rasulullah SAW (Bagian 1)
A.
Shalat sunnah rawatib yang muakkadah
Shalat
sunnah rowatib ialah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum (qobliyah) atau
sesudah (ba'diyah) shalat lima waktu. Sedang yang dimaksud Muakkadah ialah yang
sangat ditekankan atau dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Shalat-shalat tersebut
adalah :
1.
Dua atau empat raka’at sebelum shalat Dhuhur
2.
Dua raka’at sesudah shalat Dhuhur
3.
Dua raka’at sesudah shalat Maghrib
4.
Dua raka’at sesudah shalat 'Isya
5.
Dua raka’at sebelum shalat Shubuh.
Dalil-dalil
Pelaksanaannya :
Dari
Ibnu Umar RA, ia berkata, “Saya hafal (ingat dengan betul) dari Nabi SAW
sepuluh raka’at shalat sunnah; dua raka’at sebelum shalat Dhuhur dan dua
raka’at sesudahnya, dan dua raka’at sesudah Maghrib di rumah beliau dan dua
raka’at sesudah 'Isya di rumah pula dan juga dua raka’at sebelum shalat
Shubuh’”. [HSR. Bukhari juz 2, hal. 54]
Dari
'Aisyah RA bahwa Nabi SAW tidak meninggalkan empat raka’at sebelum shalat
Dhuhur dan dua raka’at sebelum Shubuh. [HSR. Bukhari juz 2,
hal. 54]
Dari
‘Aisyah RA, ia berkata, “Tidak ada Nabi SAW memperhatikan shalat-shalat Sunnah
lebih dari pada dua raka’at Fajar”. [HSR. Bukhari juz 2,
hal. 52]
Dari
Hafshah, ia berkata, “Adalah Rasulullah SAW apabila terbit Fajar, beliau tidak
shalat melainkan dua raka’at yang ringan”. [HR Muslim juz
1,hal. 500]
Keutamaan
shalat sunnah rawatib dan shalat sunnah fajar
Dari
Ummu Habibah istri Nabi SAW, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW
bersabda, “Tiada orang Muslim yang setiap hari shalat Sunnah dua belas raka’at
karena Allah, melainkan Allah akan membuatkan baginya rumah di surga atau
dibuatkan rumah baginya di surga”. [HR. Muslim juz 1, hal. 503]
Dari
Aisyah RA dari Nabi SAW beliau bersabda, “Dua raka’at Fajar itu lebih baik dari
pada dunia seisinya”. [HR. Muslim juz 1, hal. 501]
Dan
masih banyak lagi hadits-hadits dan riwayat-riwayat lain yang semakna.
(Bersambung ke Bagian 2)
(Bersambung ke Bagian 2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar