IDENTIFIKASI TRAUMA YANG TERJADI DI KEHIDUPAN REMAJA
A. Identitas
Observee
Nama : Ratna Puspitasari
Tempat Tanggal
Lahir : Wonogiri,13 Oktober
1985
Agama : Islam
Alamat : Wonogiri
Pekerjaan : Petani dan
Menjahit
Status : Lajang
Pendidikan : SMA
B. Kasus
Trauma
Kejadian traumatis
karena dikhianati oleh calon suami
C. Kronologis
Peristiwa
Ratna Puspitasari,wanita 25 tahun di Wonogiri, menceritakan pengalaman traumatisnya yang terjadi 7 tahun yang
lalu. Dia merasa sangat dikhianati oleh calon suaminya, dan ternyata calonnya
itu telah menikah dengan orang lain.
Kisahnya :
Saat kelas VIII SMP Ratna memiliki kekasih yang juga tetangga desanya,
namanya Muhari. Muhari ini berusia 4 tahun lebih tua dari Ratna, sejak itu
memang mereka sudah serius. Bahkan orang tua mereka sudah saling menyetujui. Saat
Muhari lulus SMK dia ingin pergi ke Jakarta untuk mencari pekerjaan, dia
mengatakan kepada Ratna agar menunggunya pulang, dengan harapan nanti saat
Ratna lulus SMA Muhari sudah memiliki cukup modal untuk menikah dengan Ratna
dan membuka usaha di rumah.
Ratna menyetujuinya, karena saat itu dia masih kelas X SMA dan tidak
mungkin ikut Muhari ke Jakarta. Saat Ratna kelas XII, Muhari melamarnya dan
orang tua mereka telah menentukan tanggal pernikahan mereka. Pada intinya
setelah Ratna lulus, setahun kemudian mereka segera dinikahkan. Untuk
melanjutkan sekolah, Ratna berencana setelah lulus SMA nanti dia kursus menjahit.
Saat di Jakarta masih 2 tahun lamanya, Muhari tidak menunjukkan sesuatu hal
mencurigakan. Dia masih menghubungi Ratna melalui sms, telphon maupun dengan
surat. Tetapi memang 3 tahun di sana, Muhari mulai jarang sekali telphon maupun
sms, Ratna tidak mencurigainya. Ratna percaya bahwa Muhari sibuk dengan
pekerjaannya di bengkel dan mungkin sedang berusaha keras mencari uang untuk
masa depan mereka. Namun saat malam kelulusan, Ratna berusaha menghubungi
Muhari untuk mengabarkan bahwa dia lulus dengan nilai yang baik, tetapi Muhari
tidak menjawab telphonnya sama sekali. Bahkan Muhari mengirimkan pesan singkat
yang isinya, “tolong jangan hubungi saya lagi”
Berminggu-minggu Ratna mencoba mencari kabar tentang Muhari, tetapi tidak
ada yang tahu. Bahkan orang tua Muharipun tidak mendapatkan kabar apa-apa dari
anaknya. Ratna mencoba menunggu dan berfikir positif, karena memang sebelumnya
Ratna maupun Muhari tidak memiliki masalah apapun, mungkin beberapa bulan
menjelang pernikahan mereka nanti Muhari akan pulang. Ratna mencoba menyibukkan
dirinya dengan kursusnya dan bersabar menunggu Muhari.
Delapan bulan menuju pernikahan, Ratna dibuat kaget oleh kabar bahwa Muhari
akan menikah dengan gadis Bandung yang di kenalnya di Jakarta. Bahkan keluarga
besar Muharipun kaget, tetapi apa mau dikata bahwa Muhari menikah dengan wanita
lain. Dan ternyata meninggalkan Ratna begitu saja tanpa ada permasalahan
sebelumnya ataupun penjelasan sebelumnya. Ratna merasa dikhianati, dia merasa
sakit hati dan dendam kepada Muhari. Bahkan dia sempat melukai dirinya sendiri
dan menangis setiap hari. Orang tua berusaha menguatkan Ratna, tetapi tetap
saja Ratna merasa tercampakkan dan putus asa. Bahkan menjelang pernikahan
mereka, Muhari telah menikah dengan gadis lain dan melupakan semua janji mereka
dulu yang telah bertahun-tahun mereka ikat.
D. Gejala
Trauma
Gejala-gejala
traumatik yang ditampilkan Ratna Puspitasari adalah sebagai berikut:
1.
Memiliki ingatan yang kuat dan berulang-ulang
terhadap peristiwa pengkhianatan kekasihnya
2.
Sering menangis apabila sendiri,karena tiap kali istirahat dan tidak
melakukan apa-apa ia akan mengingat kembali peristiwa traumatik tersebut
3.
Saat orang tua Ratna beusaha
mendekatkan atau menyuruh Ratna untuk dekat dengan lelaki lain, Ratna takut dan
membenci orang tersebut
4.
Ratna
cenderung tidak mempercayai orang lain, apalagi janji maupun ucapan lelali.
Bagi Ratna semua itu hanya bohong dan bualan.
5.
Adanya
perubahan sikap terhadap tetangganyanya karena merasa malu akan kehidupannya
sekarang (gagal menikah)
6.
Merasa mengapa semua ini terjadi
kepadanya dan bukan kepada orang lain, padahal selama ini dia telah berusaha
setia saat Muhari merantau di Jakarta
7.
Pada saat awal mengetahui Muhari
menikah dengan gadis lain, Ratna sering mimpi buruk
E. Dampak
Trauma
Dampak
yang dirasakan oleh Ratna Puspitasari setelah mengalami kejadian traumatiknya
yaitu :
1.
Merasa
takut dan tidak minat untuk membina hubungan lagi dengan lawan jenis
2.
Depresi
karena menjalani hidup yang cukup berat malu karena tidak jadi menikah
3.
Merasa
bahwa semua laki-laki itu tidak dapat dipercaya dan akan selalu berkhianat
berulang-ulang kepada wanita
4.
Lebih
menutup diri dengan lingkungan sekitar kecuali jika dalam keadaan
bekerja(menjahit dan bercocok tanam membantu orang tuanya)
5.
Menjadikan
ia mampu untuk menjalani usaha baru sehingga dapat mandiri secara finansial dan
tidak bergantung ke orang lain (bisa membantu orang tuanya membangun rumah)
6.
Berusaha
untuk selalu menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan dan mengurangi untuk
berdiam diri karena nanti akan mengingatkannya pada masa lalunya
7.
Pernah
mencakar mukanya sendiri sehingga membuat bekas di wajahnya
F. Follow Up Terhadap Trauma
- Memberikan
perasaan nyaman dan aman terhadap Ratna Puspitasari
- Memberi pengertian bahwa jangan menyamaratakam orang-orang
lain dengan mantan kekasihnya atau wanita perebut tersebut karena tiap
orang itu memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda-beda.
- Berusaha
untuk belajar membuka diri dengan lingkungan sekitar,dengan begitu ia
tidak akan merasa sendiri dan menyadari bahwa di luar sana masih ada banyak
orang yang mengasihi dan peduli padanya
- Selain
itu, berusaha untuk berempati dan menunjukkan pikiran positif bahwa Tuhan
memiliki rencana yang lebih indah di balik semua ini
- Menunjukkan
bahwa peristiwa ini mungkin juga dapat dialami oleh orang lain dan bahkan
lebih berat namun mereka juga mampu tegar menghadapi semua ini,hendaknya
diberikan kisah inspirator wanita-wanita hebat
- Selanjutnya
diajak untuk berpikir positif, membangun cita-cita yang baik, diajak untuk
mengetahui bahwa masa depannya masih panjang dan masih banyak orang yang
lebih baik dari pada mantannya itu
- Mengajak
Ratna untuk mengambil hikmah dari permasalahannya itu, dan berfikir
positif terhadap rencana Tuhan.
Tuhan pasti memberi jodoh yang lebih baik daripada mantannya
tersebut.
- Ingatkan
bahwa masa lalu itu tidaklah penting untuk selalu dipikirkan dan yang
terpenting dipikirkan hanyalah masa depan bagaimana bisa hidup lebih baik
dan sukses.
- Katakan
kepada diri Ratna Puspitasari untuk berhenti memikirkan bayangan traumatis
itu lagi dan segera mengalihkannya pikiran untuk mencapai cita-cita hidup
yang lebih baik lagi.
- Berbicaralah
secara terbuka kepada orang terdekat misal keluarga bisa kakak atau adik
yang sangat Ratna Puspitasari percayai dan dapat mendukungnya apa adanya
dalam berbagai keputusan yang positif.
- Berusahalah
untuk dapat memaafkan mantan pacar dan wanita yang telah merebutnya itu
agar dapat meringankan beban perasaannya
Dengan langkah-langkah
di atas diharapkan Ratna Puspitasari mampu untuk bangkit, melupakan kejadian
traumatiknya dan termotivasi untuk membangun kehidupan yang lebih baik karena
memang masadepannya masih panjang dan dia masih muda.
G. Kesimpulan
Untuk membantu orang yang mengalami trauma terhadap
kejadian masa lalu yang menyakitkan, memang perlu memiliki kesabaran dan
mendapat kepercayaan dari orang yang memiliki trauma tersebut. Setelah orang
yang mengalami trauma itu percaya dengan kita, maka kita mulai ajak dia untuk
bercerita. Dengan bercerita, itu bisa mengurangi sedikit beban batinnya. Baru
setelah itu kita memberikan motivasi dan kepercayaan diri bahwa semua itu
adalah ujian kehidupan, mungkin saat ini dia terjatuh. Setelah terjatuh
kembalilah bangkit dan melanjutkan perjalanan. Karena dengan berhenti atau
menyerah (pasrah) itu tidak akan merubah masalalunya.
Setelah kita memotivasi, baru kita memberikan pemahaman
kepada dia bahwa membenci seseorang dan menyakiti diri sendiri itu merupakan
hal yang tidak baik dan dilarang dalam agama. Meningkatkan ketaqwaan terhdap
Tuhan dapat membuat hatinya lebih tenang dan tidak mendendam lagi. Membuka
pikiran dan memulai membuka hati kedapa orang lain, akan membuat dia mengerti
bahwa semua orang tidak sejahat yang ada dalam pikirannya. Karena kepribadian
dan karakter seseorang itu berbeda-beda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar