Anatomi lambang UNS berbentuk bunga dengan 4 daun bunga
sebagai visualisasi bangsa, yang berarti pendidikan putra-putri bangsa yang
kelak akan mengharumkan nama bangsa & negara, Tiga daun bunga; atas,
samping kanan & samping kiri merupakan pengejawantahan tri dharma perguruan
tinggi, Satu daun bunga dibawah terdiri atas 5 satuan melambangkan sila-sila
Pancasila, garis pembentuk 4 daun bunga dibuat secara berantai sedemikian rupa
menggambarkan kesatuan civitas akademika UNS.
Bentuk kepala putik bunga digambarkan sebagai Wiku yang
berasal dari bahasa Pali , yang kurang lebih bermakna orang yang berilmu
tulisan melingkar yang mirip aksara Jawa merupakan Candra Sangkala (hitungan
tahun Jawa) Mangesthi Luhur Ambangun Nagara melambangkan tahun Jawa 1908 atau
tahun Masehi 1976, tahun berdirinya UNS.
Secara keseluruhan lambang UNS memvisualisasikan cita-cita
luhurnya untuk membangun bangsa, Candra Sangkala itu seolah Praba yang
bersinar, Praba dalam sejarah agama & pewayangan dipakai oleh orang suci,
bijaksana dan berbudi luhur. Pusat lambang itu adalah otak Wiku (orang yang
berilmu) yang digambarkan sebagai nyala api, mengisyaratkan sinar keabadian
ilmu pengetahuan yang menerangi menuju pensejahteraan manusia. Warna biru laut
merupakan ikrar kesetiaan dan kebaktian terhadap bangsa, negara, tanah air dan
ilmu pengetahuan.
Universitas Sebelas Maret berdiri sejak 11 Maret 1976, yang
awalnya merupakan gabungan dari 5 perguruan tinggi yang ada di Surakarta.
Penggabungan beberapa perguruan tinggi tersebut, mempunyai satu tujuan yang
besar, yakni meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Surakarta.
Setelah 5 tahun melakukan konsolidasi, UNS mempersiapkan
diri untuk memulai proses perkembangannya. Pembangunan secara fisik dimulai
pada tahun 1980. Di bawah kepemimpinan dari dr. Prakosa, kampus yang semula terletak di
beberapa tempat disatukan dalam suatu kawasan. Lokasi tersebut adalah di daerah
Kentingan, di tepi Sungai Bengawan Solo, dengan cakupan area sekitar 60 hektar.
Di daerah Kentingan inilah, pembangunan kampus tahap pertama berakhir pada
tahun 1985.
Pembangunan fisik kampus yang tergolong cepat, juga
diimbangi dengan perkembangan di sektor yang lain. Tahun 1986, Prof. Dr. Koento
Wibisono selaku rektor berikutnya, melakukan peletakan dasar-dasar percepatan
pertumbuhan, Pada masa ini, perubahan telah terjadi, seperti perkembangan yang
cukup bagus dalam bidang akademik dan jumlah staf, juga dalam penguatan
infrastruktur kampus.
Setelah Prof. Haris Mudjiman, Ph.D menjadi rektor
berikutnya, percepatan UNS dimulai untuk melangkah ke arah yang lebih baik.
Semangat dan komitmen yang tinggi untuk melakukan perubahan sangatlah
dibutuhkan untuk membuat kemajuan di setiap sisi kehidupan UNS. Efek dari perubahan
tersebut sangatlah mengesankan.
Sekarang ini, UNS Solo merupakan universitas muda
dengan pertumbuhan yang luar biasa. Dengan berbagai potensi yang ada, misal
seperti dokter bedah kulit dengan reputasi nasional (Fakultas Kedokteran),
penemuan starbio dan padi tahan garam (Fakultas Pertanian), dan beberapa
kemajuan yang terjadi di setiap fakultas dan unit-unit kerja lainnya. UNS juga
melakukan langkah maju dalam perkembangan teknologi informasi. Dengan ekspansi
jaringan teknologi informasi yang lebih besar lagi, Pusat Komputer UNS Solo
membuat torehan sejarah UNS dalam buku kemajuan dan perkembangan UNS.
Torehan-torehan sejarah yang lebih mengesankan lainnya akan terjadi seiring
dengan pertumbuhan dan perkembangan universitas ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar