Kamis, 05 September 2013

SUNNAH DAN BID'AH


Wajib mengikuti sunnah

Kutinggalkan pada kamu sekalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat apabila kamu berpegang teguh kepada keduaya, yaitu : Kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya". [HR. Malik dalam Al-Muwaththa’ juz 2, hal. 899]

Dari Jabir bin ‘Abdullah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sebenar-benar perkataan ialah Kitab Allah, dan sebaik-baik petunjuk ialah petunjuk Muhammad, dan sejelek-jelek perkara itu yang diada-adakan, dan tiap-tiap yang diada-adakan itu bid’ah, dan tiap-tiap bid’ah itu sesat, dan tiap-tiap kesesatan itu di neraka”. [HR. Nasai juz 3, hal. 188]


Dari Jabir bin ‘Abdullah, ia berkata : Adalah Rasulullah SAW bersabda, “Adapun sesudah itu, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, dan seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan, dan setiap bid’ah adalah sesat. [HR. Muslim juz 2, hal. 592]

Dari ‘Irbadl bin Sariyah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Saya berpesan kepada kamu sekalian, hendaklah kamu sekalian bertaqwa kepada Allah, mendengar dan thaat, sekalipun (yang menjadi pemimpin) budak Habsyiy, karena sesungguhnya orang yang hidup diantara kamu sekalian sesudahku akan melihat perselisihan yang banyak, maka dari itu hendaklah kamu sekalian (berpegang) pada sunnahku dan sunnah para khalifah yang lurus lagi menetapi petunjuk yang benar, berpegang teguhlah padanya dan gigitlah dengan gigi geraham. Dan jauhkanlah kalian dari perkara-perkara yang diada-adakan, karena sesungguhnya tiap-tiap perkara yang diada-adakan itu bid’ah, dan tiap-tiap bid’ah itu sesat”. [HR. Ahmad juz 6, hal. 83, no. 17145]

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya ada dua perkara (yang penting), yaitu perkataan dan petunjuk. Maka sebaik-baik perkataan ialah firman Allah, dan sebaik-baik petunjuk ialah petunjuk Muhammad. Ketahuilah, jauhkanlah kalian dari perkara yang diada-adakan, karena sesungguhnya sejelek-jelek perkara itu yang diada-adakan, dan tiap-tiap yang diada-adakan itu bid’ah, dan tiap-tiap bid’ah itu sesat”. [HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 18, no. 46]

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya semua ummatku akan masuk surga, kecuali orang yang tidak mau”. Para shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang tidak mau itu ?”. Beliau SAW bersabda, “Barangsiapa yang menthaatiku, ia pasti masuk surga, dan barangsiapa yang mendurhakaiku, maka berarti ia tidak mau”. [HR. Bukhari juz 8, hal. 139]

Bahaya bid’ah

Dari ‘Aisyah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang bukan perintah kami, maka ia tertolak”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1344]

Dari ‘Aisyah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mengada-adakan dalam perintah kami ini, apa-apa yang bukan dari padanya, maka ia tertolak”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1343]

Dari Anas RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membenci sunnahku, maka ia bukan dari golonganku”. [HR. Muslim juz 2, hal. 1020]

Dari Hudzaifah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Allah tidak mau menerima dari orang ahli bid’ah akan puasanya, shalatnya, shadaqahnya, hajjinya, ‘umrahnya, jihadnya, taubatnya dan tidak pula tebusannya, ia telah keluar dari Islam seperti keluarnya sehelai rambut dari adonan tepung”. [HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 19, no. 49, dla’if karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama Muhammad bin Mihshan, ia pendusta]

Dari Al-Hakam bin ‘Umair Ats-Tsimaliy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Perkara yang sangat jelek, dan beban yang amat berat, dan perbuatan jahat yang tidak ada putusnya ialah menampakkan perbuatan- perbuatan bid’ah”. [HR. Thabrani dalam Al-Kabir juz 3, hal. 219, no. 3194, dla’if karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama Baqiyah bin Walid, ia didlo'ifkan oleh Imam Al-Haitsamiy]

Dari Abdullah (bin Mas’ud), ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Aku adalah pendahulu kamu di telaga (haudl). Sungguh ada orang-orang diantara kalian yang diangkat kepadaku, sehingga ketika aku mengulurkan (tangan) untuk menjangkau mereka, maka mereka ditarik dariku. Lalu aku berseru, “Wahai Tuhanku, mereka itu ummatku”. Maka Allah berfirman, “Kamu tidak tahu apa yang mereka lakukan sesudahmu”. [HR. Bukhari juz 8, hal. 87]

Ummat Islam akan mengikuti jejak orang-orang dahulu
Dari Abu Sa’id Al-Khudriy, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Sungguh kalian akan mengikuti langkah orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga walaupun mereka memasuki lubang biawak, kalian tetap mengikutinya”. Kami (shahabat) bertanya, “Ya Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nashrani ?”. Beliau bersabda, “Lalu, siapa lagi ?”. [HR. Bukhari juz 8, hal. 151]

Dari Abu Sa’id Al-Khudriy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh kalian akan mengikuti langkah orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga walaupun mereka memasuki lubang biawak, kalian tetap mengikutinya”. Kami (shahabat) bertanya, “Ya Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nashrani ?”. Beliau bersabda, “Lalu, siapa lagi ?”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2054]

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh kalian akan mengikuti langkah orang-orang sebelum kalian, sedepa demi sedepa, sehasta demi sehasta, sejengkal demi sejengkal, sehingga walaupun mereka memasuki lubang biawak, kalian akan memasukinya juga”. Para shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nashrani ?”. Beliau menjawab, “Siapa lagi kalau bukan mereka ?”. [HR. Ibnu Majah juz 2, hal. 1322, no. 3994]

Penegak Sunnah akan selalu ada sepanjang masa
Dari Tsauban, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Akan selalu ada segolongan dari ummatku yang menampakkan kebenaran. Tidak akan memudlaratkan kepada mereka orang yang menentangnya, sehingga Allah mendatangkan perintah-Nya, sedangkan mereka tetap demikian itu”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1523, no. 170]

Dari Mu’awiyah, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Selalu ada segolongan dari ummatku yang menegakkan perintah Allah, tidak akan memudlaratkan kepada mereka orang yang menentangnya atau menyelisihinya, sehingga datang keputusan Allah dan mereka tetap ada di tengah-tengah manusia”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1524, no. 174]

“Sesungguhnya Islam itu bermula asing, dan akan kembali asing sebagaimana semula, maka berbahagialah orang-orang yang asing”. [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 129, no. 2764]

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Islam itu bermula asing, dan akan kembali asing sebagaimana semula asing. Maka berbahagialah bagi orang-orang yang asing”. [HR Muslim juz 1, hal. 130]

Dari Sahl bin Sa’d As-Saa’idiy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Islam itu bermula asing, dan akan kembali asing, maka berbahagialah orang-orang yang asing”. Para shahabat bertanya, “Siapakah orang yang asing itu ya Rasulullah ?”. Beliau bersabda, “Yaitu orang-orang yang memperbaiki ketika manusia dalam keadaan rusak”. [HR. Thabrani dalam
Al-Kabir juz 6, hal. 164, no. 5867]
~oO[ @ ]Oo~
SUMBER : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar